Baru-baru ini ada berita yang menghebohkan, salah
satu perusahaan Robert T Kiyosaki bangkrut. Saya
tidak tahu pasti berita tersebut benar atau tidak.
Saya juga enggan mencari kebenaran berita itu.
Mengapa? Bagi saya, walau dikelola orang hebat
sekalipun, bisnis apapun berpeluang bangkrut.
Pikiran saya yang lain, jangan-jangan ini strategi
bisnis Kiyosaki untuk meraih keuntungan.
Bicara bisnis bangkrut, saya jadi teringat ketika
tahun 2001 semua bisnis saya ludes bahkan
meninggalkan hutang. Saat hati gundah gulana, saya
mencari ketenangan hati dengan belajar ke
berbagai guru kehidupan di Bogor. Saya menerima
banyak nasihat, ada yang normatif tetapi banyak
juga yang ‘nancep’ ke dalam hati.
Salah satu nasihat yang membekas hingga sekarang
adalah: Semua bisnis berpeluang rugi. Hanya tiga
jenis bisnis yang dijamin tidak akan rugi selama-
lamanya. Anda ingin berbisnis yang tidak akan
pernah rugi? Berbisnislah ketiga hal tersebut segera,
jangan ditunda-tunda karena yang menjamin tidak
rugi adalah Allah SWT, Sang Maha Tahu. Mau?
Benar?
Nah, apa saja tiga jenis bisnis yang dijamin tidak
akan pernah rugi itu? Di dalam Al-Qur’an surat Al
Fathir: 29, Allah memberitahukan: “Sesungguhnya
orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu
mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”
Bisnis yang dijamin tidak rugi hanya tiga, yaitu:
membaca Al Qur’an, mendirikan sholat, dan
sedekah. Jadi, segeralah melakukan ketiga bisnis
tersebut, maka dijamin tidak akan pernah merugi.
Hebat ya? Modalnya kecil, mudah pula
melakukannya, tidak perlu studi kelayakan tetapi
bisnisnya dijamin tidak rugi. Anda akan sangat
merugi apabila tidak mengambil ketiga bisnis itu.
“Wah, saya belum bisa membaca Al-Qur’an!”
Belajarlah segera. Semakin ditunda semakin rugi
Anda. “Wah, saya belum bisa konsisten untuk sholat
lima waktu!” Ya ampun, hanya beberapa menit saja
tidak mau dan mampu. Anda memang pemalas
tingkat dewa dan orang yang tidak tahu diri. Hanya
diminta “lapor” beberapa menit kepada yang
memberi kehidupan saja tidak sempat.
“Wah, saya belum kaya belum bisa sedekah!”
Sedekah tidak perlu menunggu kaya. Kecil tapi rutin
dan terus meningkat sedekahnya seiring dengan
meningkatnya penghasilan itu jauh lebih
menyelamatkan. Ingat, ini bisnis yang dijamin tidak
rugi, sangat bodoh bila kita tidak ikut di dalamnya.
Ketiga bisnis ini bisa dilakukan oleh siapapun, tidak
perlu memiliki mental dan nyali bisnis. Saya yakin
bila Anda beriman, cerdas, dan tidak sakit jiwa maka
Anda tidak akan pernah meninggalkan ketiga bisnis
ini. Setuju?
Sumber: www.jamilazzaini.com